Sabtu, 12 September 2009

Mudik dengan Daihatsu Xenia 1.0? Siapa takut . . .

Lebaran tinggal sedikit lagi, bagi anda yang ingin mencari kendaraan kompak dengan harga tidak lebih dari 110 juta, xenia 1.0 bisa jadi pilihan. Lalu bagaimana dengan performanya? Saya berusaha memberikan sedikit informasi berdasarkan hasil tes drive yang oleh wartawan mengenai ketangguhan Daihatsu Xenia 1.0 .

Kecil namun lega. Untuk mobil dengan dukungan mesin 1.0L, tenaganya pun lumayan. Kesan itu muncul ketika Bisnis mengikuti test drive Daihatsu Xenia dan menjelajahi sejumlah lokasi.

Dalam beberapa waktu terakhir ini, pihak Daihatsu dan Toyota tampak aktif memperkenalkan produk Xenia dan Avanza. Hal itu terbukti dengan kegiatan test drive yang melibatkan sejumlah wartawan.

Untuk Daihatsu Xenia bermesin 1.0L, selain Sentul dan Puncak, juga dilakukan di Tretes Trawas, Jawa Timur, yang dikenal sebagai kawasan penuh tanjakan dan tikungan. Sedangkan untuk Toyota Avanza bermesin 1.3L, berlangsung di Tanjung Lesung Resort, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Test drive atas Xenia menggunakan Xenia 1.0 L (1.000 cc) yang sudah dilengkapi AC dan power window.

Di kawasan Sentul, jarak sekitar 11 km, jalan yang cukup luas (tiga jalur), dan arus yang tidak terlalu ramai memungkinkan untuk menguji akselerasi, passing ability, dan stabilitas pengendalian pada kecepatan tinggi Xenia varian Li.

Dengan didampingi seorang ahli yang khusus didatangkan dari Jepang, Xenia mulai dipacu memasuki ruas jalan tol dengan empat orang penumpang. Power-nya terasa cukup kuat untuk mobil bermesin 1.0 liter dengan berat total 1.455 kg.

Begitu gas terus dipicu dan mulai masuk kecepatan 100 km/jam, stabilitas kemudi terasa mulai goyah. Namun, mobil bertransmisi manual dengan lima kecepatan maju ini tetap mampu diajak untuk mencapai kecepatan maksimumnya 135 km/jam.

Dalam kecepatan yang tinggi juga dapat dirasakan suara deru mesin yang masuk ke dalam kabin. Baru beberapa kilometer perjalanan, tiba-tiba hujan deras turun. Kondisi ini memungkinkan pengemudi untuk memanfaatkan wiper control Xenia yang dirancang dengan pilihan kecepatan: interval, low dan high serta rear wiper.

Menanggapi beberapa komentar sesudah test drive tahap pertama, Chief Engineer DMC S. Matsubayashi mengatakan kebisingan yang terasa dari dalam kabin akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan mobil sekelasnya.

Hal ini disebabkan Xenia sudah dilengkapi dengan anti noise body yang dapat mengurangi kebisingan dalam tingkat tertentu. Getaran dari engine room juga relatif lebih teredam dengan penataan instrumen panel yang kokoh dengan dilengkapi alat terbuat dari viber setebal 10 mm pada bagian atas dan bawah.

Test drive berikutnya dilakukan di Jalan Raya Cipanas Puncak Pass. Di jalanan berkelok penuh tikungan dengan tanjakan dan turunan, serta kondisi lalu lintas yang ramai, kemampuan dan stabilitas pengendalian Xenia diuji. Dari Hotel Novus Cipanas, Xenia diajak menanjaki jalanan penuh tikungan menuju arah Puncak Pas.

Tarikan memang agak terasa berat, apalagi dengan AC hidup dan digunakan untuk mendahului sebuah kendaraan yang ada di depan. Namun, untuk kendaraan dengan tiga silinder bertenaga maksimum 57ps/5.200 rpm, Xenia terkesan cukup tangguh di medan ini. Dengan automatically cut air conditioner, AC mobil ini akan berhenti sejenak jika gas diinjak mendadak atau dengan cara tidak normal.

Sesampai di Restoran Melrimba Puncak Pass, Xenia berputar kembali ke arah Hotel Novus. Di sini kelincahan mobil dengan menggunakan velg 13 inci ini diuji.

Dengan rem depan cakram dan drum, leading & trailing pada rem belakang, Xenia yang saat itu diisi dengan empat penumpang cukup lincah melewati turunan tajam dan penuh kelokan. Meski hanya menggunakan sistem kemudi tipe rack & pi-nion (belum power steering), Xenia Li ini tidak membuat lelah tangan si pengemudi.

"Sebelum meluncurkan ini, kami telah mencobanya di jalanan dengan sudut tanjakan 25% membawa tujuh penumpang dan hasilnya tidak ada masalah. Meski tidak setangguh Daihatsu Taruna, Tapi Xenia sudah teruji di jalanan pegunungan," jelas Matsubayashi.

Kabin lega

Kenyamanan mengendarai Xenia Li terasa optimal jika digunakan dengan kecepatan di bawah 100 km/ jam. Kondisi ini mengesankan mobil ini lebih sesuai untuk kendaraan dalam kota (city car).

Namun, dengan kapasitas seven seater-nya, mobil ini juga tak salah jika disebut sebagai mobil keluarga serba guna atau most purpose vehicle (MPV), apalagi kursi belakangnya dapat dilipat untuk dijadikan bagasi.

Meski berdimensi sama dengan Kijang generasi ketiga (Kijang Super), kabin Xenia terasa lebih lega karena while base yang diperpanjang dan dengan desain hidung yang lebih pendek, mobil ini menawarkan ergonomic driving position dan good visibility.

Jika mobil MPV lain memerlukan variasi tambahan untuk memudahkan penumpang masuk mobil, maka dengan jarak ketinggian tempat duduk ke tanah yang hanya 745 mm, membuat Xenia mudah dinaiki, termasuk oleh wanita yang menggunakan rok atau longdress.

Bagi konsumen yang tinggal di lingkungan yang biasa terkena banjir, memiliki Xenia tampaknya bukan sebuah masalah. Matsubayashi menjelaskan meski jarak ketinggian Xenia dari tanah hanya 19 mm, namun alat pengambilan udara kendaraan ini diletakkan di posisi yang cukup tinggi.

Yaitu di belakang lampu depan sehingga memungkinkan Xenia untuk tetap dipacu dengan kecepatan 25 km/jam dalam kondisi banjir dengan ketinggian air 600 mm atau 60 cm.

Dengan harga jual kembali yang kompetitif dan bahkan Xenia bisa dijadikan investasi karena bisa saja antara harga beli dan jual tidak terpaut jauh, kemampuan mesin dan kualitas desain yang akan didapatkan konsumen tidak akan terlalu mengecewakan. Bahkan dapat dibilang desain interior yang ditawarkan Xenia cukup mengesankan.

Sebut saja bottle holder, door pocket, child lock, dan fuel & baggage opener. Selain itu bagi pengendara yang setiap hari keluar masuk tol, Xenia menyediakan fitur card holder yang memudahkan menaruh kartu tol. (m7)

Jadi dari hasil tes drive diatas menurut saya Daihatsu Xenia 1.0 layak anda pinang walupun itu hanya untuk kebutuhan mudik semata.

Selamat mudik !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar